Sunday 26 January 2014

AKUNTANSI BIAYA



Karakteristik akutansi perusahaan manufaktur
Akutansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Obyek kegiatan akutansi biaya adalah biaya.
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian, sertan penafsiran imformasi biaya adalah tergantung untuk siapa proses tersebut ditujukan. Proses akutansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan. Dalam hal ini proses akutansi biaya harus memperhatikan karakteristik akutansi keuangan. Dengan demikian akutansi biaya dapat merupakan bagian dari akutansi keuangan.
Proses akutansi biaya dapat ditujukan pula untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini akutansi biaya harus memperhatikan karakteristik akutansi manajemen. Dengan demekian akutansi biaya merupakan bagian dari akutansi manajemen.
Akuntansi biaya mempunyai 3 tujuan pokok yaitu penentuan harga pokok produk, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus. Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk ,akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang teleh terjadi di masa lalu atau biaya historis. Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan harga produk ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Oleh karena itu , untuk melayani kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok produk tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang tak lazim. Disamping itu , penentuan harga pokok produk juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Penentuan harga pokok produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilayani oleh akuntansi manejemen yang tidak selalu terikat dengan prinsip akuntansi yang lazim.
Perusahaan akuntansi manufaktur mempunyai kegiatan pokok mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Oleh karena itu dua fungsi pokok yang biasa terdapat dalam perusahaan manufaktur adalah fungsi produksi dan fungsi pemasaran.fungsi produksi bertugas untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi, sedangkan fungsi pemasaran bertugas untuk memasarkan produk tersebut. Untuk mengkoordinasi kedua fungsi tersebut , dibentuk fungsi yang ketiga ,yang biasa disebut fungsi administrasi dan umum. [1]



B. Akun – akun khusus
1.      Persediaan
            Dalam perusahaan dagang hanya di kenal persediaan barang dagangan.Dalam perusahaan manufaktur persediaan biasanya terdiri dari tiga jenis ,yaitu:
a.       Persediaan barang baku yaitu bahan – bahan yang akan diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi.contoh:bahan baku kayu pada pabrik pembuatan bubur kertas .
b.      Persediaan dalam proses yaitu bahan baku yang telah di olah dalam proses produksi namun pengerjaanya belum selesei .
c.       Persediaan barang jadi yaitu total biaya pabrik untuk barang-barang yang telah selesei diproduksi , tetapi belum dijual .
                 Ketiga persediaan tersebut disajikan di dalam neraca dan menunjukkan saldo pada akhir  periode tertentu. Dengan demikian perusahaan manufaktur harus mennyediakan tiga perkiraan untuk masing – masing persediaan tersebut.
2. Biaya pabrik
                        Dalam proses produksi akan banyak transaksi biaya yang terjadi.Biaya-biaya yang terjadi dalam pabrik selama suatu periode disebut dengan biaya pabrik. Biaya pabrik dibagi menjadi tiga yaitu :
a.    Biaya bahan baku yaitu biaya uuntuk barang-barang yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.
b.    Biaya buruh langsung yaitu biaya untuk buruh yang  menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan langsung dengan barang jadi.
c.    Biaya overhead pabrik yaitu biaya-biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya buruh langsung.
3. Harga Pokok Produksi
                                    Biaya barang yang telah diseleseikan selama suatu periode disebut harga pokok produksi.Harga Pokok Produksi ini terdiri dari biaya pabrik ditambah persediaan dalam proses awal dikurangi persediaan dalam proses akhir periode.

C. Sistem akuntansi biaya
Dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1.      Sistem biaya pesanan, biaya diakumulasikan pada masing-masing pesanan atau masing-masing kelompok barang.
2.      Sistem biaya proses ,digunakan ketika terjadi rangkaian proses produksi secara serial dan departemen produksi biasanya memproduksi barang yang sejenis dalam jumlah besar. Sistem biaya proses ini digunakan pada perusahaan manufaktur seperti pabrik mie, pabrik tahu, pabrik minuman dll.

·         Arus biaya pesanan.
Bahan baku,  Buruh langsung,
Biaya overhead  - persediaan dalam proses produksi – persediann barang jadi – harga pokok penjualan .
·         Arus biaya proses
Bahan baku , burung lansung, overhead pabrik – persediaan dalam proses departemen A – persediaan dalam proses departemen B.

D. Mencatat transaksi kegiatan produksi
     1. Bahan baku
                        Bahan baku yang dibeli akan dicatat disisi debit dalam perkiraan bahan baku. Jumlah yang didebit adalah sebesar invoice dan biaya angkut yang dibebankan kepada pembeli. Sedang diskon dan retur pembelian akan mengurangi nilai pembelian bahan baku. Prosedur pemesanan , penerimaan barang, pencatatan, dan pembayaran untuk bahan baku adalah sama dengan prosedur pada perusahaan dagang.
   2. Buruh Langsung
               Pada perusahaan pabrik, biaya buruh langsung biasanya terdiri dari biaya upah pokok ditambah dengan manfaat lain seperti dana pensiun ,jamsostek dan tunjangan –tunjangan lainya dikurangi pajak penghasilan.Biaya buruh langsung dicatat pada sisi debit pada perkiraan buruh langsung saat terjadinya.
   3. Overhead Pabrik
               Terdiri dari bahan penolong, buruh tidak langsung, listrik, dan telepon pabrik,perlengkapan pabrik,pemeliharaan dan perbaikan pabrik, penyusutan fasilitas pabrik, dan lain-lain. Namun, perkiraan overhead pabrik biasanya dibuatkan satu perkiraan saja. Oleh karenanya untuk masing-masing perkiraan lain dibuatkan buku pembantu yang merinci perkiraan overhead pabrik.

E. Laporan  Keuangan
                 Penyusunan laporan keuangan untuk perusahaan pabrik pada dasarnya tidak berbeda dengan perusahaan dagang. Neraca, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas disusun dengan cara yang sama seperti menyusun  neraca , laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk perusahaan dagang. Perbedaan terdapat pada perhitungan harga pokok penjualan dengan menghitung persediaan barang dagang awal ditambah pembelian dikurangi persediaan barang akhir. Sedangkan pada perusahaan pabrik , pembelian diganti dengan harga pokok produksi .Hal ini karena dalam perusahaan pabrik , persediaan barang untuk dijual bukan berasal dari pembelian , melainkan dari hasil produksi sendiri.[2]


DAFTAR PUSTAKA

1.      Mulyadi, sistem akuntansi ,UPP AMP YKPN,Yogyakarta,1996

2.      Mulyadi, akuntansi biaya edisi 5,Sekolah tinggi ilmu ekonomi  ,UGM

3.      Winwin,Yadiati,Prof.Dr.,S.E.,M.Si.,Ak.,Wahyudi,ilham.S.E.,M.Si.,Pengantar akuntansi ,Kencana Prenada Media Group,Jakarta,2010

 




[1] Akuntansi biaya edisi lima oleh mulyadi,UGM
[2]Pengantar akuntansi edisi revisi hal.194-204 .Prof.Dr.winwin yadiati, S.E.,M.Si.,Ak. dan Ilham wahyudi,S.E.,M.Si.